Wednesday 2 July 2014

Mengapa Fuad Ngajiyo?

Saya memakai nama ini sekitar tahun 2008 atau 2009, tepatnya saya lupa. Yang jelas saat itu saya yang baru kenal facebook pada tahun 2008 menggunakan nama akun fb dengan ‘Fuad Ngajiyo’ setelah sebelumnya dengan nama asli Irawan Fuadi. Nama ini sendiri terinspirasi sebuah nama akun facebook seorang yang saya hormati, yaitu ‘Manuto Muhammad’. Pertama kali lihat akun ini, saya langsung tertarik. Unik dan bermakna. ‘Manuto’ adalah bahasa jawa yang artinya ‘teladanilah’, sedang Muhammad yang dimaksud adalah Nabi Muhammad, maka makna ‘Manuto Muhammad’ menurut penafsiran saya adalah teladanilah Nabi Muhammad.

Maka, tanpa melalui shalat istikharah saya mengganti akun fb dengan nama ‘Fuad Ngajiyo’. Kata ‘Fuad’ yang diambil dari nama belakang saya (Fuadi) dengan menghilangkan huruf ’i’-nya bermakna hati, sedang kata ‘Ngajiyo’ yang berupa kata perintah bermakna ‘mengajilah/belajarlah’. Awalnya tak terpikirkan bahwa nama ini sangat unik (menurut saya sendiri sih), tapi lama kelamaan kok unik ya…

Saya memakai nama ini pada akun fb bukan berarti saya tak menghormati Bapak dan Mamak yang bersenang-senang kemudian melahirkan orok dan diberi tanda Irawan Fuadi. Sama sekali. Ini lebih bermakna peringatan kepada diri sendiri bahwa di manapun saya berada, maka saya harus mengaji/belajar. Daripada diganti nama ‘Fuad Ingind Clalu Dimerthi’, mending ‘Fuad Ngajiyo’ bukan?

Ternyata nama ini pernah membuat Bapak saya menjadi bingung, begini ceritanya:

Suatu kali ada Pak Pos yang datang ke rumah saya membawa paket berisi buku. Merasa alamatnya benar, dia bertanya kepada Bapak yang kebetulan di teras.
“Maaf Pak, benar ini rumahnya Fuad Ngajiyo?” Tanya Pak Pos.
“Kalau rumahnya Fuad benar, tapi nama lengkapnya Irawan Fuadi.” Ya jelas tahu persis lah Bapakku tentang nama panjangku.
“Tapi alamatnya benar di sini Pak.”

Entah rayuan apa yang diberikan oleh Pak Pos kepada Bapak, akhirnya Bapak menceritakannya kepada saya yang kebetulan sedang ngumpul bersama beberapa saudara ketika ada acara pengajian di rumah. Orang-orang yang aktif di dunia maya dan tak gagap teknologi seperti Bapak hanya senyum mendengar cerita Bapak.
Oalah, karang wong tuwa ndeso, dijelaske yo ora mudheng.

#santringeblog

No comments:

Post a Comment