Baru-baru
ini banyak surat terbuka di dunia maya. Mulai dari surat terbuka buat Menteri
Pendidikan yang dibuat oleh seorang anak SMA yang sedang mengikuti UN, buat para politisi, bahkan surat
terbuka buat kedua calon presiden. Fenomena
tersebut menggelitik saya untuk juga membuat surat terbuka, barangkali ada yang mau baca. Ya, minimal saya sendiri.
Surat
terbuka ini bukan untuk orang yang punya jabatan di pemerintahan, tetapi
keberadaannya sangat penting untuk diperhatikan oleh pemerintah. Meski mereka sering
dimarginalkan, tapi sungguh, tanpa mereka keberagaman di negeri ini menjadi
sangat tidak asyik. Karena keberadaan merekalah lahir kreativitas-kreativitas
yang unik, meski juga harus diakui, bahwa keberadaan mereka juga menyebabkan
dunia maya dipenuhi tulisan-tulisan alay. Ya, surat terbuka ini buat seluruh
jomblo yang ada di seluruh pelosok Indonesia. Wa bil khusus buat mereka yang besok lebaran mau mudik dan masih
dibayang-bayangi dengan pertanyaan, “Kapan nikah?”
Perlu saya garis bawahi di sini, bahwa spesies jomblo yang saya maksud dalam tulisan ini
adalah mereka yang minimal sudah menginjak usia seperempat abad dan masih belum
menikah (bukan pacaran lho). Biarpun sudah punya pacar, tapi belum menikah,
maka dia masih dalam golongan orang-orang jomblo yang saya maksud. Sebab
pacaran pasti akan berakhir dengan putus juga kan? Entah itu putusnya jadi manten atau
mantan.
Rukun Jomblo Elegan
Para jomblo
yang saya cintai, perlu diingat bahwa meskipun Tuhan menciptakan makhluknya
saling berpasangan, tapi pada setiap kelahirannya, setiap manusia terlahir
dalam keadaan jomblo. Tak ada satu bayi pun yang terlahir dengan status
menikah. Bahkan, di hadapan-Nya kelak, kita akan di-real count untuk mempertanggungjawabkan amal sendiri-sendiri,
secara jomblo. Maka janganlah mengutuki status jomblo kalian! Sadarlah bahwa ada
kalanya kita memang harus berani hidup sendiri, ada kalanya pula kita hidup
dengan pasangan.
Jika saat
ini kalian harus hidup sendiri (men-jomblo dulu), maka jadilah jomblo yang
elegan. Yang kehadirannya tidak menjadi aib masyarakat. Yang tanpamu media sosial
jadi nggak seru. Yang kesendirianmu digunakan untuk berkarya agar memberikan
manfaat . Dengan jadi Jomblo Elegan, maka pertanyaan "Kapan nikah?" menjadi pertanyaan yang sepele buat klian.
Nah, setelah
melalui beberapa pengamatan, maka setidaknya ada lima rukun buat kalian, wahai
para jomblo yang saya cintai, agar menjadi jomblo yang elegan. Berikut
pemaparannya:
Rukun pertama, jangan
pernah mengupdatestatuskan statusmu yang jomblo ini dengan tulisan yang jika
dilihat orang lain, kalian menjadi orang yang memang harus dikasihani. Tanpa
uluran tangan orang lain, kalian seolah-olah tak berguna. Jangan! Contoh update
statusnya: lebaran kali ini jalan sendiri lagi dech … LLL.
Ingat, update status kalian menggambarkan seperti apa wajah kelompok kalian
negeri ini. Kalau tahun ini masih sendiri, ya cari dong! Jangan cuma update
status. Mudah-mudahan tahun depan tak sendiri lagi. (ngomong sama diri sendiri)
Rukun kedua, jangan juga
terlalu defensif berlebihan. Semisal update status di media sosial dengan
melarang orang lain untuk bertanya, “Kapan nikah?”. Ingat prinsip orang kentut.
Orang kentut yang terlalu defensif dengan bilang “Not me! Not me!” sangat tidak elegan. Mengakui kentut lalu bilang “I’m sory” sungguh lebih afdhal
daripada membohongi publik, apalagi menuduh orang lain. Lebih baik mengakui
kejombloan daripada melarang orang lain untuk menanyakan status kalian.
Rukun ketiga, jika kalian
salah satu jomblo yang suka nyanyi-nyanyi (meski cuma nggremeng) dalam melakukan banyak aktivitas, maka pilihlah
lagu-lagu 90-an. Karena lagu-lagu akhir-akhir ini kurang elegan, meski juga
beberapa lagu tetap elegan, tapi gaungnya tidak begitu terdengar. Mau bukti?
Mari kita bandingkan lirik lagu kedua lagu yang berbeda masa ini:
Lagu masa sekarang, saya ambil contoh lagu milik Geisha:
Lumpuhkanlah ingatanku
Hapuskan tentang dia
Ku ingin lupakannya
Kalian benar
mau jadi amnesia? Pikir-pikir lagi deh. Ingatlah selalu sampul buku tahun 90-an
berwarna coklat yang berbunyi ‘Pengalaman adalah guru terbaik’. Kalau pun ada
pengalaman yang kurang baik di masa lalumu, ambillah pelajarannya. Dan
pengambilan pengalaman itu hanya bisa dilakukan jika kalian tak amnesia. (maaf ya, yang penggemar Geisha)
Bandingkan
dengan lagu 90-an milik Koes Plus:
Apa susahnya jadi bujangan
Ke mana-mana asalkan suka
Tiada orang yang melarang
Lebih elegan
lagu yang kedua bukan? Mungkin yang dirasakan sama, tapi yang nampak oleh orang lain jelas beda. Dan itu akan mempengaruhi juga dengan apa yang ada dalam otak kita. Jangan sekali-kali mendengarkan lagu galau jika kau sedang kesepian, kecuali
akan mengurangi wira’i kejombloanmu.
Rukun keempat, ini adalah
rukun yang sangat menentukan. Ibarat doa, maka ini adalah aminnya. Ibarat stand
up comedy, maka ini adalah punchline-nya
yang akan membuat penonton gerrrrr. Rukun ini untuk menjawab orang-orang yang
bertanya pada kalian, “Kapan nikah?”. Penanya “Kapan nikah?” menurut saya dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu:
Pertama, penanya
yang masih jomblo. Jika yang bertanya lawan jenis, maka itu pertanda baik.
Contoh percakapan:
Cewek
jomblo: “Kapan nikah?”
Kalian
(cowok): “Nunggu kamu siap. Iya, kamu!”
Tapi jawaban
ini jangan dikeluarkan jika yang nanya berjenis kelamin sama denganmu. Sungguh
itu tindakan yang tak bijak dan teramat nggilani.
Kedua, penanya
yang sudah menikah. Jika yang bertanya wanita atau pria yang sudah menikah,
maka jawabannya jadi begini:
Wanita atau
pria yang sudah nikah: “Mblo, kapan nikah?” (bertanya dengan sinis)
Tersenyumlah,
lalu bilang: “Paman/tante punya ponakan atau saudara yang cocok buat saya?”
Itulah
rukun-rukun menjadi Jomblo Elegan. Yang mana rukun kelima? Silakan cari
sendiri, kreatif dong! Masa udah jomblo, nggak kreatif lagi! Dasar jomblo!
Sebagai
penutup, saya akan mengutip sebuah kata bijak yang tidak terkenal. Tapi harus
saya kutip, karena yang berkata adalah teman sendiri.
“Jika kau sudah siap untuk menikah, maka cepatlah menikah. Tapi
jika belum, maka nikmatilah masa jomblomu.”
Gimana, sudah
siap menjadi jomblo yang elegan? Selamat mudik, saya juga mau mudik. Kangen
dengan sagon, satu, rengginang, peyek yang dimasukkan ke toples roti Khong Guan
saat lebaran tiba.
Ujungberung,
Bandung
Tepatnya di
kos Pak Deden
Pada
22:09.18072014 Masehi