Monday 21 April 2014

Kesan Para Sahabat terhadap Beberapa Ayat al-Qur’an



Hai guys, widih nggaya tenan.
Pada postingan kali ini saya ingin menuliskan tentang kesan-kesan para Sahabat Nabi terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang satu dengan yang lainnya yang (boleh jadi) berbeda-beda. Baiklah, akan saya mulai ceritanya.
Ketika kita membaca sebuah novel utuh, biasanya kita mempunyai sebuah kesan yang paling dalam. Nah, kesan yang kita rasakan bisa jadi berbeda lho dengan kesan yang dirasakan oleh orang lain saat membaca novel yang sama. Hal itu wajar, karena otak dalam kepala kita memang berbeda-beda.
Ternyata hal di atas juga dialami oleh para sahabat Nabi terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Berikut akan saya sebutkan beberapa riwayat yang menceritakannya.
Sebuah riwayat menjelaskan, suatu ketika para sahabat tengah asik berbincang-bincang tentang al-Qur'an. Dia berujar, "Saya sudah membaca al-Qur'an mulai dari awal hingga akhir. Saya tidak menemukan ayat yang lebih memberikan harapan dan lebih indah daripada firman Allah Swt. "Setiap orang berbuat sesuai dengan tabiatnya masing-masing." (Q.S. al-Isrā'[17]:84). Tabiat manusia adalah berbuat maksiat, sementara tabiat Tuhan adalah memberikan ampunan."
           Umar bin Khațțab lain lagi, dia mengatakan, "Saya sudah membaca al-Qur'an dari awal hinga akhir. Menurutkau, tidak ada ayat yang paling memberikan harapan dan menarik daripada "Hā Mīm. Kitab ini (al-Qur'an) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui, yang Mengampuni dosa dan menerima taubat dan keras hukuman-Nya. Yang memiliki karunia. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali." (Q.S. Ghāfir [40]1-3). Sebab Allah Swt. mendahulukan ampunan-Nya sebelum Ia menerima taubat."
Uśman bin Affan juga memiliki pandangan yang lain, dia mengatakan, "Saya telah membaca semua al-Qur'an mulai dari awal hingga akhir. Saya tidak pernah menemukan ayat yang paling indah dan memberikan harapan daripada firman Allah swt."Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Q.S al-Hijr [15]:49).
 Dan juga Ali bin Abi Ţalib, sang menantu Nabi, dia mengatakan, "Saya telah membaca al-Qur'an mulai dari awal hingga akhir. Tidak ada ayat yang lebih baik dan lebih menawarkan harapan daripada firman Allah swt., "Katakanlah, ‘wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesunguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang’." (Q.S. al-Zumar [39]:53)".
Salah seorang diantara para sahabat pun menimpali dengan perkataannya, "Saya telah membaca al-Qur'an mulai dari awal hingga akhir, tidak pernah saya menemukan ayat yang lebih indah dan lebih memberikan harapan daripada firman Allah swt. "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapatkan rasa aman dan mreka mendapat petunjuk." (Q.S. al-An'ām [6]:82)"
Ketika membaca riwayat-riwayat ini dari kitab Mausu’ah al-Qur’an al-Adzim karya Dr. Abdul Mun’im al-Hafani, saya jadi teringat tentang cerita teman, sebut saja Lekno (nama yang sebenarnya nama panggilan). Dia bercerita tentang gurunya al-Maghfurlah KH. Asyhari Marzuqi yang juga guru saya (semoga saya dianggap murid beliau meski belum pernah bertatap muka langsung, Amin!). Beliau adalah seorang ulama yang berdomisili di Kotagede, Yogyakarta dan memiliki banyak santri. Setiap pagi para santri sorogan beberapa ayat al-Qur’an beserta terjemahannya kepada beliau, ada yang membaca, adapula yang menghafal. Di penghujung sorogan, beliau selalu selalu menanyakan “Endi menurutmu ayat sing paling berkesan?” (terj. mana menurutmu ayat yang paling berkesan?).


Cerita itu sendiri saya dapatkan sudah sekitar 6 atau 7 tahun yang lalu. Dulu sebakda diberi cerita ini saya tidak bertanya-tanya mengapa Kyai selalu bertanya demikian. Hingga pada akhirnya saya menemukan riwayat-riwayat tersebut dalam kitab yang saya baca hari ini, 21 April 2014.
Lahumul faatihah
Bandung, saat Hari Kartini di tahun 2014

No comments:

Post a Comment