"Apa yang ada dalam pikiranmu saat hujan
turun?"
"Sesuatu yang sangat penting."
"Tuhan?"
"Bukan."
"Orangtua?"
"Juga bukan."
"Guru-gurumu yang telah berjasa banyak?"
"Bukan juga."
"Seharusnya hujan mampu menghantarkan pikiranmu kepada Tuhan dan orang-orang yang berjasa besar untukmu."
"Aku tak butuh hujan untuk menghadirkan Tuhan dan mengingat mereka semua."
"Lantas?"
"Saat hujan turun dengan lebatnya dan aku berada di atas bus, maka yang aku ingat adalah jemuran. Sudah seminggu pakaian kotor menumpuk dan baru pagi tadi sempat kucuci dan kujemur."
.....diam
"Oooooh. Kalau seseorang yang spesial dan itu bukan orangtua atau guru-gurumu?"
"Kalau itu bukan urusanmu."
"Tuhan?"
"Bukan."
"Orangtua?"
"Juga bukan."
"Guru-gurumu yang telah berjasa banyak?"
"Bukan juga."
"Seharusnya hujan mampu menghantarkan pikiranmu kepada Tuhan dan orang-orang yang berjasa besar untukmu."
"Aku tak butuh hujan untuk menghadirkan Tuhan dan mengingat mereka semua."
"Lantas?"
"Saat hujan turun dengan lebatnya dan aku berada di atas bus, maka yang aku ingat adalah jemuran. Sudah seminggu pakaian kotor menumpuk dan baru pagi tadi sempat kucuci dan kujemur."
.....diam
"Oooooh. Kalau seseorang yang spesial dan itu bukan orangtua atau guru-gurumu?"
"Kalau itu bukan urusanmu."
Hasssyah...
Bandung,
3Des2014
No comments:
Post a Comment