Wednesday 22 October 2014

Karena Kau Mawar


Karena kau mawar, maka tetaplah berduri. Tetaplah menjaga diri.
Itu lebih baik. Itu lebih cantik.

Karena kau mawar, maka hanya kumbang yang dapat mengambil madumu.
Biar tak rusak.
Biar tak berserak.

Karena kau mawar, maka kau hanya tumbuh pada tanah.
Bukan pada lantai beton yang mewah.
Tumbuhlah tumbuh. 
Kembanglah kembang.

Karena kau mawar, kau tak terbuat dari plastik.
Kau merah, tanpa lipstik.

Karena kau mawar, tak perlulah ingin jadi melati.
Merahlah merah.
Putihlah putih.
Mawar melati semuanya Indah 

Karena kau mawar, kau tak berbunga hanya dalam semalam.
Benar kau mekar dalam sehari, tapi
daun-daunmu saat berfotosintesis,
akar-akarmu saat menyerap air dengan memilah mana yang dibutuhkan tubuh dan membuang yang tak bermanfaat,
saat semuanya bekerja dalam senyap.
Dan bungamu tinggal menunggu waktu dari kesetiaan proses-proses itu.

Karena kau mawar,
kau berduri
kau berwangi
kau berpahit
kau bermerah
kau ber-ber-ber-
Dan begitu saja, indah seperti adanya.

Karena kau mawar,
tanyakan terus tentangmu
Sampai saat kau menemukan Tuhan
dalam dirimu
dalam bunga dan durimu

No comments:

Post a Comment